Minggu, 06 Juni 2010

SAJAK CINTA


Cintaku untukmu, Perempuan
adalah udara.
Yang berarti ia telah meruh.
Jauh jarak ruang dan waktu
ia tempuh dengan angkuh
bagai bahtera dengan tiang layar tinggi kukuh
dan layar-layar putih lebar berkilauan disepuh mentari
melaju membelah ketujuh samudera,
sementara di kedua lambungnya gemulung gelombang ombak
menghantam dan pecah.
Namun ia tetap tabah tiada bimbang ragu
bertahan menuju pada arahnya
seakan tak kan pernah berubah.

Cintaku untukmu, Perempuan
adalah udara.
Kuhirup perlahan, dalam, dan berirama
saat duduk bersila memejamkan mata
di tengah larut malam buta.
Yang lalu menjadi energi
mengisi hampa rongga dada
dan meniup bara api hidup
yang dahulu perlahan redup
hingga kembali menggeletar berpijar
menyala berkobaran.

Cintaku untukmu, Perempuan
adalah udara.
Walau ia tak tampak bagi kedua mata
ia teramat nyata serta ada di mana-mana.
Menyentuh seluruh sudut dan penjuru,
meliputi segala sesuatu tanpa ada terluput,
dan dapat kau rasakan ia
merasuk sukma.